Kits DLS Mitra Kukar dan Logo Terbaru
Kits DLS Mitra Kukar dan Logo Terbaru 2022 - Mitra Kutai Kartanegara atau
disingkat Mitra
Kukar, adala klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Klub ini memiliki julukan sebagai Barisan Kuat dan Kekar dan
Naga Mekes.
Sementara kelompok pendukungnya bernama Mitman (Mitra Mania).
Seluruh pertandingan kandang Mitra Kukar dimainkan
di Stadion Madya Aji Imbut, Tenggarong Seberang.
Musim ini, Mitra Kukar berlaga
di Liga 2 Indonesia.
Sejarah
Kehadiran Mitra Kukar sendiri
tak dapat lepas dari klub legendaris asal Surabaya yakni Niac Mitra atau Mitra
Surabaya serta Mitra Kalteng Putra.
Ketika Mitra Surabaya terdegradasi ke Divisi I Liga Indonesia
pada tahun 1999, klub ini dibeli pemilik Barito Putra dari Banjarmasin yakni H.
Sulaiman HB dan pindah markas ke ibu kota Kalimantan Tengah, Palangkaraya.
Sejak itu Mitra Surabaya berganti nama menjadi Mitra Kalteng
Putra (MKP).
Pada tahun 2001, Mitra Kalteng Putra terdegradasi ke Divisi
II Liga Indonesia.
Kesulitan keuangan yang dialami MKP dalam menjalani roda
kompetisi akhirnya membuat klub ini kembali harus ganti manajemen.
Lantas, MKP pun pindah markas ke Kabupaten Kutai Kartanegara dengan
status dipinjamkan.
Dibawah manajemen yang diketuai H Suryanto Anwar dan Manajer
Tim Endri Erawan, Mitra Kalteng Putra akhirnya berganti nama menjadi Mitra Kukar saat
menjalani kompetisi Divisi II Liga Indonesia musim 2003. Hanya butuh waktu
setahun di Divisi II, Mitra Kukar kemudian
menapak ke kompetisi Divisi I Liga Indonesia pada musim 2004.
Pada tahun 2005, Mitra Kukar resmi
menjadi milik Kabupaten Kutai Kartanegara setelah
klub ini dibeli dari H. Sulaiman HB dengan harga Rp. 1,5 milyar.
Di tahun ini pula, terjadi perombakan pengurus Mitra Kukar yang
menempatkan H Sugiyanto sebagai Ketua Umum menggantikan H Suryanto Anwar.
Di musim 2007, Mitra Kukar berhasil
lolos ke Divisi Utama Liga Indonesia musim 2008 setelah sukses menduduki posisi
sebagai juara Grup IV sekaligus melaju babak semifinal Divisi I Liga Indonesia
2007.
Namun, Mitra Kukar gagal
melangkah ke babak final setelah kalah dari Persikad Depok melalui adu penalti.
Mitra Kukar untuk pertama kalinya mengarungi kompetisi Divisi
Utama Liga Indonesia sejak musim 2008.
Setelah 3 tahun berlaga di Divisi Utama, Mitra Kukar akhirnya
menembus kasta tertinggi Liga Indonesia pada musim 2011/2012 setelah meraih
predikat Juara III Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011.
Selama 11 tahun berkiprah di pentas sepakbola nasional, baik
mulai kompetisi Divisi II, Divisi Utama hingga Indonesian Super League, Mitra Kukar telah
ditangani sejumlah pelatih dari dalam maupun luar negeri. Mereka adalah Eddy
Simon Badawi (2003), Hernan Clavito Godoy dari Chili (2004), Solekan (2004),
Vata Matanu Garcia asal Angola (2005), mantan pelatih timnas Indonesia asal
Bulgaria Ivan Venkov Kolev (2006), Sukardi (2006), Mustaqim (2007 dan 2009),
Jacksen F Tiago asal Brazil (2008), Nus Yadera (2008) dan Benny Dolo
(2010/2011).
Di musim 2011/2012, Mitra Kukar sempat
ditangani mantan pelatih timnas Filipina, Simon McMenemy, dari Inggris.
Namun kontrak Simon diputus sebelum putaran pertama berakhir
lantaran tidak mampu memenuhi target.
Posisi Simon kemudian diganti mantan pelatih timnas Myanmar,
Stefan Hansson.
Di tangan Hansson, Mitra Kukar meraih
prestasi cukup tinggi pada musim kedua, yakni menempati peringkat 3 ISL
2012/2013.
Sementara tim junior Mitra Kukar mampu
meraih prestasi yang cukup mengejutkan pada musim kedua penampilannya.
Tim Mitra Kukar U-21
yang ditangani pelatih Rachmat Hidayat keluar sebagai runner up ISL U-21
2012/2013 setelah di laga final kalah 2-1 dari Sriwijaya FC U-21.
Pada musim ketiga, Mitra Kukar hanya
mampu lolos ke babak 8 Besar ISL 2014 dengan menempati peringkat ketiga
klasemen Grup L.
Sementara di tim junior, prestasi terbaik pada musim ketiga
hanya bisa menjadi semifinalis.
Pada perebutan gelar Juara III, Mitra Kukar U-21
kalah adu penalti 5-4 dari Persipura U-21.
Menghadapi ISL 2015 yang diikuti 20 tim, manajemen Mitra Kukar tidak
lagi memperpanjang kontrak pelatih Stefan Hansson.
Sebagai gantinya, manajemen Mitra Kukar mengangkat
pelatih baru yakni Scott Joseph Cooper, seorang pelatih asal Inggris yang
sebelumnya menangani sejumlah tim di Liga Primer Thailand.
Namun lantaran sering tertundanya kompetisi ISL 2015 terkait
polemik antara PSSI dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Scott Cooper
memilih untuk mengundurkan diri.
Belakangan ISL 2015 dinyatakan batal dilaksanakan dengan
alasan force majeuer akibat tidak mendapat izin dari Kepolisian Republik
Indonesia menyusul dibekukannya PSSI oleh Menpora.
Setelah kompetisi vakum, Mitra Kukar memilih
untuk mengikuti turnamen Piala Presiden 2015.
Mantan pelatih Semen Padang, Jafri Sastra, ditunjuk sebagai
arsitek tim.
Di tangan Jafri Sastra, Mitra Kukar lolos
sebagai semifinalis dan meraih predikat Juara IV Piala Presiden 2015.
Atas prestasinya itu, Jafri kembali dipercaya untuk
menangani Mitra
Kukar selama berlaga di turnamen Piala Jenderal Sudirman 2015.
Hasilnya, Mitra Kukar sukses
meraih predikat sebagai kampiun Piala Jenderal Sudirman setelah menumbangkan
Semen Padang FC dengan skor tipis 2-1 di laga final yang digelar di Stadion
Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 24 Januari 2016.
Namun prestasi Mitra Kukar terpuruk
pada turnamen Piala Gubernur Kaltim dikarenakan hengkangnya sejumlah pemain
pilar.
Usai turnamen Piala Gubernur Kaltim, Jafri Sastra
mengundurkan diri dari posisi pelatih.
Manajemen Mitra Kukar kemudian
menunjuk Subangkit sebagai pelatih kepala untuk menangani Mitra Kukar di
ajang Piala Bhayangkara serta kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) A
2016.
Jelang berakhirnya ISC A 2016, Jafri Sastra kembali dipercaya
menukangi Mitra
Kukar menggantikan Subangkit yang mengundurkan diri.
Jafri Sastra juga menangani Mitra Kukar pada
putaran pertama kompetisi Liga 1 2017, sebelum diganti Yudi Suryata.
Menyambut kompetisi Liga 1 2018, Mitra Kukar kini
kembali ditangani pelatih asing yakni Rafael Berges Marin dari Spanyol.
Hanya saja, kerja sama dengan Rafael Berges hanya berjalan
setengah musim.
Skuat Mitra Kukar (Instagram Mitra
Kukar)
Rafael Berges menyatakan mundur dari posisi pelatih Mitra Kukar jelang
berakhirnya putaran pertama Liga 1 2018 dikarenakan mendapat tawaran besar
dalam karirnya sebagai Direktur Olahraga klub Liga Spanyol, Cordoba CF.
Sebagai gantinya, Mitra Kukar kemudian
menunjuk Rahmad Darmawan sebagai pelatih Mitra Kukar di
putaran kedua Liga 1 2018.
Namun prestasi Mitra Kukar merosot di akhir musim 2018, sehingga harus terdegradasi ke Liga 2 setelah menempati peringkat 16 klasemen akhir.
Home : https://i.imgur.com/vEfPVd0.png
Away : https://i.imgur.com/1b7S0nh.png
Logo : https://i.imgur.com/t8ArBEl.png
Not all leagues around the world
I list here. Because I only share dream league soccer kits from well-known
leagues. If necessary, I will add another league later. For that, please use
the list of dls kits above for the time being and if you want it complete, just
click on each club name.
Post a Comment for "Kits DLS Mitra Kukar dan Logo Terbaru "