Pengalaman Tes Kerja di Qatar Airways
Pengalaman Tes Kerja di Qatar Airways
Saat harapan tidak sesuai kenyataan rasanya memang tidak
enak. Sudah tujuh kali apply Qatar Airways (QR) dan yang ke-8 baru dipanggil
interview. Senangnya bukan main saat mendapatkan email interview via phone
padahal bukan email diterima bekerja disana.
Apply menjadi Group Analyst yang masih satu rumpun dengan
ilmu yang saya dapatkan selama hampir lima tahun, revenue management. Seminggu
kemudian mendapat email untuk interview via phone yang dijadwalkan dua hari
kemudian. Perbedaan waktu Jakarta dan Doha cukup menguntungkan. HR menjadwalkan
jam 8:30 waktu Doha jadi saya tidak perlu ijin karena di Jakarta jam 12:30.
Waktu istirahat siang. Dua jam sebelum interview saya gugup. Baca-baca tentang
QR, mempersiapkan jawaban yang sesuai dengan background saya untuk
pertanyaan-pertanyaan general. Sudah jam 12:30 tapi belum ada telepon masuk dan
akhirnya jam 12:38 handphone bergetar dengan panggilan dari nomor Qatar. Saya
jawab dan disambut dengan salam yang hangat. Lalu suara putus-putus, tidak
terdengar jelas dan HR memutuskan untuk menelepon kembali. Setelah itu suara
terdengar jelas walaupun sedikit bergema. Interview lancar dengan beberapa
pertanyaan lebih ke apa yang saya lakukan saat ini. Tidak jelas ada berapa
orang tapi yang menanyakan pertanyaan ada 3 orang. HR, manager dan senior
analyst. Interview ditutup dengan informasi kalau hasil akan diinformasikan
kurang lebih seminggu. Itu hari Kamis dan seminggu kemudian akan menjadi
detik-detik penuh penantian.
Hari minggu sore status application saya berubah menjadi
interviewed yang artinya HR mengupdate tapi ini menunjukkan saya belum tentu
akan lanjut ke tahap selanjutnya. Senin tidak ada kabar, selasa tidak berubah
masih tetap interviewed. Buka tutup website career dengan harapan status
diganti dan diundang interview kesana. Setiap email yang masuk membuat jantung
semakin berdebar kencang. Rabu pagi belum ada perubahan dan akhirnya Rabu
siang saya mendapatkan email dari qr-noreply bukan dari HR. Saya agak ragu
untuk membuka. Saya harus menyiapkan diri kalau-kalau saya tidak lanjut ke
tahap selanjutnya, menyiapkan diri untuk menghilangkan segala harapan dan
fantasi saya jika saya bekerja disana. Beberapa saat kemudian saya membuka
email dan email berisi kata regret yang artinya saya tidak lanjut ke tahap
selanjutnya. Waktu seolah-olah berhenti, saya coba tenang dan mencoba
menunjukkan ke keadaan sekitar kalau semua baik-baik saja. Saya ambil waktu
tenang di toilet. Saya berdamai dengan diri, hal ini sudah saya siapkan dan
saya harus bisa menerima dan menjalani hidup selanjutnya.
Harapan itu kadang menguap menjadi awan yang melayang-layang
tinggi di atas sana. Tapi perlu diingat, pada waktunya awan yang
melayang-layang di atas sana yang sangat sulit digapai dengan tangan pada suatu
waktu akan menjadi hujan yang turun dan memberikan kesejukan. Ada hal-hal yang
kita tidak pahami diijinkan terjadi. Tidak perlu mencari tahu untuk apa dan
mengapa. Yakin saja ada saatnya kita menemukan jawaban itu di waktu yang kadang
tidak kita bayangkan. Tuhan akan terus bekerja di dalam hidup ini. Bagian saya
adalah mengerjakan bagian saya dan selebihnya Tuhan yang menentukan.
Selamat malam, selamat tidur tenang tanpa gelisah menanti
Post a Comment for "Pengalaman Tes Kerja di Qatar Airways"